Memberikan keterangan Pers, Perwakilan alumni
Unpad Peduli Pancasila Budi Hermansyah(Alumni Fakultas Sastra 1989)
Bandung.Internationalmedia.id.-Pergurun Tinggi Negeri (PTN) Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, akhirnya memberhentikan Asep Agus Handaka Suryana dari jabatan Wakil Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad.
Ia digantikan oleh Eddy Afriyanto sebagai Wadek Bidang Sumberdaya dan Organisasi FIPK Unpad.
Pergantian Wakil Dekan FPIK ini berdasarkan surat
keputusan Rektor Unpad Bandung No. 87/UN6.RKT/Kep/HK/2021 tertanggal 4 Januari 2021.
Sebelumnya pada, Sabtu (2 Januari 2021), Asep Agus
Handaka Suryana diangkat dan dilantik menjadi Wakil Dekan Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung.
Namun, pengangkatan dan pelantikan Asep Agus sebagai
Wakil Dekan FPIK Unpad Bandung mendapat penolakan dari Alumni lintas Fakultas,
karena berdasarkan jejak digital ternyata
Asep Agus Handaka merupakan kader
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Bahkan pernah menjabat sebagai HTI Kota Bandung.
Atas temuan jejak digital tersebut, para alumni
lintas Fakultas Unpad Bandung dan publik menuntut agar Rektor Unpad Bandung
memberhentikan Asep Agus Handaka dari jabatan sebagai Wakil Dekan FIPK Unpad
Bandung.
Alumni Unpad Peduli Pancasila Lintas Fakultas
dan Angkatan menggelar aksi penolakan dan pengangkatan Wakil Dekan FPIK Unpad
Bandung
Aksi damai penolakan dan pemberhentian Wakil Dekan
FPIK berlangsung di depan Kampus I Unpad Bandung, jalan Dipatiukur Bandung, Senin (4/1-2021).
Perwakilan alumni Unpad Peduli Pancasila Budi
Hermansyah (Alumni Fakultas Sastra ‘
1989) menyambut positif atas reaksi cepat pihak Rektor Unpad Bandung yang
dengan keluarnya Surat Keputusan Rektor
No. 87/UN6.RKT/Kep/HK/2021.
Dalam surat keputusan tersebut, Wakil Dekan FIPK
Unpad Asep Agus Handaka Suryana digantikan oleh Eddy Afriyanto sebagai Wadek
Bidang Sumberdaya dan Organisasi FPIK Unpad Bandung.
Berkaitan dengan kebijakan tersebut, alumni Unpad
lintas fakultas dan generasi mendukung
langkah rektor Unpad tersebut.
Dalam konferensi persnya, para alumni yang menamakan
diri Alumni Unpad Peduli Pancasila
menyatakan dukungan atas tindakan rektor Unpad yang notabene sebagai pimpinan
lembaga Perguruan Tinggi Negeri dan memiliki peran serta tanggung jawab terhadap
proses pendidikan intelektual muda
sebagai generasi penerus bangsa.
Sudah selayaknya rektor ikut mengawal dan
melaksanakan apa yang menjadi keputusan pemerintah tersebut di atas. Apalagi
HTI merupakan organisasi terlarang yang sudah sangat terang-terangan ingin
menegakkan khilafah, membubarkan NKRI serta mengganti Pancasila sebagai dasar
negara.
Perwakilan alumni Unpad Peduli Pancasila Budi Hermansyah (Alumni Fakultas Sastra ‘ 1989) memberikan keterangan pers terkait aksi damai penolakan Wakil Dekan FPIK Unpad Bandung.
“Sebagai alumni, kami sangat meminta rektor Unpad
untuk lebih cermat dalam melakukan
proses seleksi serta meneliti track record calon kandidat yang akan diangkat
menjadi pejabat di lingkungan Unpad. Karena jejak digital yang bersangkutan di
media sosial menunjukkan calon pejabat tersebut adalah pimpinan HTI di Kota
Bandung,” ujar Budi Hermansyah.
“Kita
mendorong pemerintah dalam hal ini Kemdikbud untuk segera menginvestigasi latar
belakang dan rekam jejak pejabat di lingkungan PTN,” ujar alumni Fakultas Sastra
Unpad 1989 itu.
Selanjutnya Umi Latifah membacakan poin-poin rekomendasi
pernyataan sikap tersebut. Alumni Unpad Peduli Pancasila merekomendasikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) segera menurunkan tim
investigasi untuk melakukan kajian yang mendalam dan komprehensif atas latar
belakang para pejabat di lingkungan PTN.
Dia menyarankan agar pihak aparat hukum serta Badan
Intelejen Negera ikut terlibat melakukan investigasi di lingkungan Unpad karena
hal ini berkaitan menyangkut ideologi negara. Sehingga bisa terdeteksi
profiling siapapun yang ikut terlibat dalam organisasi radikal yang anti
Pancasila di lingkungan Universitas Padjadjaran.
“Profiling sivitas akademika di lingkungan Unpad dan
PTN lainnya menjadi penting agar jajaran rektorat tidak kecolongan lagi.
Kejadian ini bisa menjadi pelajaran berharga buat semua pihak. Jangan sampai
simpatisan, apalagi kader dan pimpinan ormas terlarang dan berusaha ingin
menggantikan ideologi negara, masih menduduki ASN di lingkungan PTN,” pungkas
alumni Fakultas Sastra Unpad 1990.
Konperensi Pers Pernyataan Sikap ini selain dihadiri
puluhan alumni juga ditandatangani ratusan alumni Unpad lintas fakultas dan
angkatan di Kampus Unpad Dipati Ukur Bandung.(Ter)