Duta
Besar Indonesia untuk Belgia merangkap Luksemberg, Andri Hadi
Jakarta.Internationalmedia.id.- Natal kali ini
terasa berbeda bagi seluruh umat Kristiani di dunia, termasuk bagi umat
Kristiani Indonesia di Belgia dan Luksemburg.
Menjelang Natal kali ini, Pemerintah Belgia dan
Pemerintah Luksemburg kembali menegaskan kebijakan pembatasan sosial di Belgia
sehingga warga tidak bisa berkumpul dan harus menjaga jarak aman dengan orang
lain. Hal ini semata dilakukan untuk menghindari peningkatan kasus COVID-19.
Walaupun tidak seperti tahun-tahun sebelumnya,
dimana warga dapat berkumpul dan menonton pertunjukan istimewa, KBRI dan warga
Indonesia di Belgia dan Luksemburg tetap memutuskan merayakan Natal bersama.
Untuk tetap menjaga semangat Natal bagi warga
Indonesia, KBRI Brussel menyelenggarakan Perayaan Natal Secara Virtual pada
tanggal 20 Desember 2020.
Tema Natal tahun ini “Mereka akan Menamakan-Nya
Immanuel” yang berarti “Tuhan akan menyertai kita" dirasa sesuai dengan
kebijakan lockdown kedua yang sedang terjadi di Belgia dan Luksemburg. Perayaan
kali ini diharapkan dapat menjadi pendorong semangat bagi umat Kristiani, untuk
tetap berpikir positif dan saling menjaga di masa pandemi ini.
Duta Besar Indonesia untuk Belgia merangkap Luksemberg, Andri Hadi menyampaikan bahwa walaupun Natal kali ini terasa berat karena perayaan yang sangat terbatas. Ia juga menyampaikan bahwa akhir Desember ini vaksin akan disetujui oleh European Medicines Agency. Selain di Eropa, vaksin juga sudah tersedia di Indonesia dan akan diberikan secara cuma-cuma.
Ia berharap vaksin dapat segera mengakhiri pandemi ini sehingga warga
Indonesia dapat kembali berkumpul dan bersilaturahmi seperti tahun-tahun
sebelumnya. Dubes Andri Hadi juga mengajak warga untuk berdoa bersama agar
Indonesia dan seluruh dunia segera terlepas dari pandemi COVID-19 ini serta
memberikan kita kesehatan, perlindungan dan kekuatan
Perayaan ini dimulai dengan ibadah Natal virtual dan
dilanjutkan rangkaian acara hiburan. Sepanjang acara, warga dihibur dengan
ucapan natal dan penampilan warga Indonesia dari beragam latar belakang dan
agama. Ragam tari tradisional hingga lagu-lagu Natal ditampilkan dan membawa
kehangatan bagi warga Kristiani di tengah dinginnya bulan Desember.
Semuanya bersemangat untuk saling menguatkan dan
memberikan hiburan bagi warga Kristiani agar tetap bersuka cita dalam gema
Natal. Bagi para penonton, Perayaan Virtual kali ini meninggalkan kesan yang
mendalam berupa wujud cinta kasih sesama manusia untuk saling membantu dan
mendukung dalam berbagi kondisi.(marpa)
(Sumber: KBRI Brussels)