Notification

×

Iklan

Iklan

Ditengah Pandemi Covid-19, Sekolah Indonesia Cairo Mesti bisa Terbang Tinggi

Minggu, 11 Oktober 2020 | 21:00 WIB Last Updated 2020-10-11T14:05:57Z

                 Acara pembukaan  In House Trainig Sekolah Indoneisa Cairo di Giza

Jakarta.Internationalmedia.id.
Ditengah pandemi Covid-19, Sekolah Indonesia Cairo (SIC) mesti memiliki keunggulan dan prestasi yang bisa dibanggakan. Dengan sumber daya manusia dan fasilitas yang ada saat ini, SIC bisa terbang tinggi untuk mengukir prestasi dan  melampaui batas.

 

Bukan hanya sekedar biasa-biasa aja. Oleh karena itu para guru dan siswa mutlak menguasai literasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Selain mereka juga perlu belajar dari praktik baik di negara lain seperti Finlandia, supaya memiliki wawasan internaional dan tidak merasa inferior.

 

Demikian pesan dan motivasi yang disampaikan oleh KUAI KBRI Cairo M. AJi Surya dalam acara pembukaan  In House Trainig (IHT) Sekolah Indoneisa Cairo di Giza, Kamis 8-10 Oktober 2020. Tema IHT kali ini adalah “Pemantapan Teknologi Informasi untuk Peningkatan Mutu Pembelajaran di Era New Normal" dan diikuti oleh seluruh guru dan tenaga kependidingan SIC.

 

Menurut M. Aji Surya, tantangan yang dihadapi guru dalam masa pandemi Covid-19 adalah bersikap adaptif terhadap perkemabangan TIK yang begitu cepat supaya mereka lebih kreatif dan inovatif melakukan kegiatan belajar mengajar.

 

 “Pandemi Covid-19 masih akan terus berlanjut, tetapi SIC harus berkibar dengan mengukir prestasi di bidang akademik dan non akademik", ucap KUAI KBRI Cairo.

 

Dengan menguasai TIK, tambahnya, SIC diproyeksikan menjadi center of excellence dengan modal penguasaan sains, teknologi, dan bahasa, khususya bahasa Inggris dan Arab. Apalagi jika dilihat dari rasana dan prasarana serta rasio guru dan siswa, kondisi SIC sudah sangat bagus.

 

Sementara itu Bambang Suryadi Atdikbud KBRI Cairo mengatakan penggunaan TIK dalam proses pembelajaran harus memperhatikan perkembangan psikologi siswa.

 

Perkembangan psikologi diharapkan adalah perkembangan yang memiliki keseimbangan antara lima aspek yaitu aspek spiritual, intelektual, sosial, emosional, dan fisik. Perkembangan yang seimbang ini sangat penting dan memiliki implikasi bagi guru dan orang tua dalam mendidik peserta didik.

 

Kepala SIC Ismail Nur dalam laporannya mengatakan saat ini jumlah siswa SIC adalah 123 orang untuk seluruh tingkat (PAUD, SD, SMP, dan SMA). SIC menerapkan Kurikulum Nasional dan diperkuat dengan Cambridge Curriculum.

 

Turut hadir dan memberikan materi dalam acara ini selain Atdikbud dan Kepala SIC adalah  Qurrotual Aini dan beberapa guru yang telah mengikuti pelatihan TIK beberap abulan yang lalu.(marpa)  
×
Berita Terbaru Update