Webinar promosi investasi menarik investor Prancis
Jakarta.Internationalmedia.id.- Kedutaan Besar Republik Indonesia(KBRI) bersama MEDEF Internasional Prancis menggelar webinar promosi investasi untuk menarik minat investor Prancis melirik sektor energi Indonesia pasca Covid-19. Banyak calon investor Prancis yang tertarik untuk menanamkan modalnya di sektor energi, terutama energi baru terbarukan.
Duta Besar Nasir menjelaskan bahwa dalam kondisi
Covid-19, kerja sama bilateral Indonesia-Prancis tetap berjalan dengan kuat.
Kedua negara akan memfinalisasi MoU Kerja sama Pertahanan, Rencana Aksi dalam
kerangka Kemitraan Strategis Indonesia-Prancis dan Letter of Intent (LoI)
terkait Dialog Maritim. Kedua belah pihak telah berkomitmen untuk menempatkan
hubungan bilateral ke dalam tingkatan yang lebih tinggi.
Dalam kondisi Covid-19 yang sulit, delegasi Prancis
tetap datang ke Jakarta dalam kerangka pertemuan Kelompok Kerja terkait Kerja
sama Pengadaan Alutsista. Kerja sama pembangunan terus meningkat dengan adanya
persetujuan pembangunan berbagai proyek infratsruktur di Indonesia dengan
dukungan kerja sama keuangan dari Prancis yang dikoordinasikan oleh AFD dan
Kementerian Ekonomi dan Keuangan Prancis.
Kerja sama industri pertahanan kedua negara terus
memperoleh momentum untuk terus dikembangkan setelah pertemuan Kelompok Kerja
(Pokja) Pembelian dan Pengembangan industri alutsista nasional. Pengusaha dari
kedua negara juga terus meningkatkan kerja sama yang tercermin dari kesepakatan
pembelian produk kopi dan tekstil Indonesia oleh Prancis.
Disebutkan, penurunan pertumbuhan ekonomi, dan
hampir terhentinya aktifitas ekonomi secara global telah membawa perubahan
dramatis dalam mindset pemerintah dan investor terkait dampak perubahan iklim
yang telah memberikan momentum untuk mulai menggunakan energi bersih.
Duta Besar Nasir menegaskan bahwa Indonesia memiliki
komimen kuat untuk bergerak ke arah sistem energi yang bersih dan berkelanjutan
sebagaimana tercermin dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Pemerintah
memiliki komitmen tinggi untuk membangun infrastruktur energi yang bersih dan
menggunakan sumber-sumber energi yang sustainable.
Indonesia juga memiliki komitmen tinggi untuk
mengurangi emisi GRK dengan target bauran energi sebesar 23% tahun 2025 dan 31%
tahun 2030. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki cadangan gas
dan panas bumi (geothermal) yang terbesar di dunia. Indonesia juga kaya dengan
sumber-sumber energi lain seperti angin, gelombang laut, panas matahari
sepanjang tahun dan biomas.
Indonesia juga memiliki kekayaan keanekaragaman
mineral dan logam yang sangat diperlukan bagi pengembangan industri terutama komputer
dan mobil listrik. Selain itu, Indonesia bukan hanya pasar paling besar di Asia
Tenggara, namun juga merupakan bagian dari RECP.
Faktor lain yang tidak kalah penting yang ikut
mendorong minat pengusaha Prancis adalah stabilitas politik dan komitmen pemerintah
untuk, melakukan reformasi di berbagai sektor untuk menciptakan iklim investasi
yang kondusif dan meningkatkan kemudahan berusaha (ease of doing business).
Seolah menegaskan pernyataan tersebut, sekitar 60
perusahaan Prancis yang bergerak di sektor energi dan sektor pendukung lainnya
turut berpartisipasi aktif dalam forum virtual tersebut.
Hadir sebagai pembicara dalam Investor Gatherings
kali ini adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bapak Arifin Tasrif.
Dalam paparannya, Menteri ESDM menyampaikan peluang dan tantangan pengembangan
energi terutama energi baru terbarukan di Indoensia.
Pada satu sisi, Pandemi Covid 19 telah menimbulkan
penurunan permintaan minyak bumi dan gas secara global, yang pada akhirnya berdampak
pada pencapaian target bauran energi baru dan terbarukan. Pada sisi lain,
COVID-19 telah memberikan blessing in disguise yang berupa kesempatan untuk mulai menerapkan pembangunan rendah
karbon dan pencapaian target bauran energi sebesar 23% tahun 2025 serta
penurunan emisi GRK.
Menteri ESDM menegaskan bahwa Indonesia telah
mengeluakan serangkaian kebijakan untuk menciptakan iklim investasi yang
kondusi di sektor energi antara lain feed in tariff (penentuan harga listrik
berdasarkan biaya produksi), penyesuaian harga gas untuk industri tertentu,
penyesuaian fleksibilitas skema product sharing contract (PSC) dan revisi UU
Mineral dan Batu Bara.
Indonesia juga membuka pasar baru untuk energi baru terbarukan melalui pengembangan tenaga matahari, biomass, renewable power plant, penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Air, pengembangan biofuel dan green fuel serta modernisasi PLN.
Indonesia juga memperkuat upaya-upaya konservasi
energi dan diversifikasi sumber sumber energi menuju energi baru terbarukan,
antara lain melalui transformasi penggunaan fosil fuel ke listrik melalui
penggunaan mobil listrik, konversi PLTD menjadi PLT gas dan biomass dan
penggunaan pellet kayu di PLTU.
Menteri EDM mendorong investor Prancis untuk
memanfaatkan berbagai peluang pembangunan instalasi energi dan energi baru
terbarukan Indonesia guna mendukung pemenuhan kebutuhan energi nasional secara
berkelanjutan dan implementasi komitmen untuk pengurangan emisi GRK.
Menteri ESDM menyambut baik keinginan pengusaha
Prancis untuk menghidupkan kembali (FREGI) French Renewable Energy Group for
Indonesia, yang merupakan forum dialog pengusaha Prancis dan Indonesia yang
bergerak di sektor energi baru terbarukan. Nantinya FREGI akan diperluas dengan
mengundang berbagai stakeholders terkait di bidang energi baru terbarukan.
Calon
investor energi Prancis menunjukkan minat dan ketertarikan tinggi pada potensi
sektor energi di Indonesia. Pada sesi tanya jawab, calon investor Prancis
mengajukan berbagai pertanyaan kepada Menteri ESDM terutama terkait rencana ke
depan Indonesia dalam pengembangan energi baru terbarukan termasuk program
produksi biofuel nasional B40, rencana divestasi di sektor energi, komitmen
pembangunan energi dikaitkan dengan pengurangan emisi, revisi UU Minerba dan dampaknya
bagi keterbukaan sektor energi serta kenyamanan berusaha investor asing di
sektor energi.
Prancis merupakan
negara yang memiliki keuanggulan teknologi dalam energi baru terbarukan.
Pemerintah Prancis juga siap mendukung pembiayaan proyek di Indonesia.
Indonesia kiranya dapat memanfaatkan expertise, teknologi dan pendanaan dari
Prancis untuk mendukung pembangunan energi nasional dalam membantu menangani
dampak Covid-10. Penyelenggaraan Investor Gatherings telah membuka peluang peningkatan investasi Prancis di
sektor energi di Indonesia. (Marpa)