Notification

×

Iklan

Iklan

Tak Terima Ayah dan Ibu Dieksekusi, Bocah 14 Tahun Tembak Mati Pasukan Taliban

Rabu, 22 Juli 2020 | 14:53 WIB Last Updated 2020-07-22T07:53:15Z
Brave Gul. (DailyMail)

Jakarta.Internationalmedia.id.- Seorang bocah belasan tahun Afghanistan menembak mati dua pejuang Taliban dan melukai beberapa lainnya sebagai aksi balas dendam.

Bocah perempuan itu sebelumnya menyaksikan bagaimana Taliban menyeret kedua orangtuanya dari rumah dan membunuh mereka karena mendukung pemerintah.

Gerilyawan Taliban di provinsi tengah Ghor menyerbu rumah orangtua bocah perempuan bernama Qamar Gul itu pekan lalu. Mereka mencari ayahnya yang juga kepala desa, sebelum mengeksekusi mati orangtuanya.

Dikutip Galamedianews dari DailyMail, Rabu (22 Juli 2020) tak terima dengan apa yang disaksikannya, Gul berlari menuju rumah dan keluar dengan AK-47. Berikutnya ia  melepaskan tembakan yang menewaskan dua pejuang Taliban yang menembak mati ibu dan ayahnya serta melukai beberapa lainnya.

Gul dan sang adik diamankan pemerintah.
Saat diseret, ibu Gul melakukan perlawanan yang membuat  para pejuang Taliban membunuhnya bersama sang suami. Eksekusi berlangsung di luar rumah keduanya. Demikian keterangan kepala polisi setempat Habiburahman Malekzada.

"Qamar Gul kemudian meraih senjata AK-47 miliki keluarganya dan menembak mati dua pejuang Taliban yang membunuh kedua orangtuanya dan melukai beberapa lainnya," katanya.

Gul diperkirakan berusia antara 14 dan 16 tahun. Tidak mengetahui usia sendiri merupakan hal yang lumrah bagi banyak warga Afghanistan. Menanggapi perlawanan Gul, sejumlah pejuang Taliban mendatangi rumahnya untuk serangan balasan.

Namun warga desa dan milisi pro-pemerintah berhasil mengusir mereka setelah baku tembak selama beberapa saat. “Pasukan keamanan Afghanistan kini telah membawa Gul dan adik lelakinya ke tempat yang lebih aman,” ujar Mohamed Aref Aber, juru bicara gubernur provinsi.

Apa yang dilakukan Gul mendapat reaksi dari para netizen. Mereka memuji keberanian dan aksi heroiknya. Foto Gul yang mengenakan jilbab dan memegang senapan mesin di pangkuannya kinii viral dalam beberapa hari terakhir.

“Salut untuk keberaniannya! Luar biasa!” tulis Najiba Rahmi di laman Facebook. "Seperti ini kekuatan gadis Afghanistan," ujar pengguna Facebook lainnya Fazila Alizada dan masih banyak lagi.

Taliban secara berkala mengeksekusi penduduk desa yang mereka curigai sebagai informan bagi pemerintah atau pasukan keamanan. Dalam beberapa bulan terakhir, militan juga meningkatkan serangan  terhadap pasukan keamanan meski menyetujui pembicaraan damai dengan Kabul.(*)

×
Berita Terbaru Update