Notification

×

Iklan

Iklan

Warga Dunia yang Terinfeksi Covid-19, Tembus 10 Juta Orang

Senin, 29 Juni 2020 | 10:19 WIB Last Updated 2020-06-29T03:20:35Z


Jakarta.Internationalmedia.id.- Pandemi Covid-19 yang mulai merebak di Wuhan sejak bulan Desember lalu  kini telah menginfeksi tembus lebih dari 10 juta orang di seluruh dunia.

Dikutip dari DailyMail, Senin (29 Juni 2020) jumlah infeksi yang melampaui angka 10 juta dikonfirmasi Universitas Johns Hopkins AS per Minggu 28 Juni. Pandemi saat ini juga menjadi pandemi yang paling menghancurkan dalam satu abad.

Data yang dikumpulkan dari pemerintah di seluruh dunia menunjukkan sedikitnya 10.015.904 warga dunia terinfeksi corona dan angka kematian pun nyaris  mencapai 500 ribu.

Amerika menjadi negara dengan infeksi tertinggi  secara global. Ada lebih dari 2,5 juta warga AS yang terinfeksi. Angka ini seperempat dari total kasus global, disusul Brasil dengan 1,3 juta infeksi, Rusia  633.000 dan Inggris 311.000.

Sir Jeremy Farrar, ilmuwan Inggris mengatakan angka-angka yang mengkhawatirkan ini bisa jadi hanya angka permukaan. Organisasi Kesehatan Dunia sebelumnya menyatakan jumlah kasus Covid-19 lebih dari dua kali lipat jumlah kasus flu akut di masa normal.

Covid-19 pertama kali muncul di Cina pada akhir tahun lalu dan sejak mewarnai berita pada Januari menyebar ke hampir setiap negara di Bumi. Terutama mereka yang bepergian secara internasional.

Farrar yang  juga direktur Wellcome Trust dan anggota penasihat SAGE  melalui Twitter menyatakan, lebih dari 10 juta kasus telah dikonfirmasi dengan 500 ribu kematian secara global dalam enam bulan terakhir.

Meski demikian Azar menilai kondisi AS saat ini lebih baik daripada dua bulan lalu dalam memerangi virus. Ini karena ada lebih banyak pengujian dan akses perawatan yang tersedia.

Sejumlah negara mengalami peningkatan infeksi yang memicu diterapkannya kembali lockdown parsial. Para ahli menilai pola tutup-buka lockdown bisa berlangsung hingga 2021.

Data Reuters, Amerika Utara, Amerika Latin dan Eropa masing-masing menyumbang 25 persen kasus, sementara Asia dan Timur Tengah masing-masing 11 persen dan sembilan persen.

Peningkatan total kasus berkisar di angka 1-2 persen per hari dalam seminggu terakhir, turun dari 10 persen pada bulan Maret.(*)

×
Berita Terbaru Update