Bandung.Internationalmedia.Id.- Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat, Ijah Hartini mengajak warga masyarakat untuk tidak mudik agar Pandemi Covid 19 ini segera berakhir.
Ditengah-tengah pandemi Covid 19, pemerintah telah
melarang warga dan masyarakat secara umum untuk tidak mudik. Untuk itu perlu
disikapi dengan positif.
Namun demikian, tak dipungkiri, memang ada persoalan
distribusi pangan di
tengah pandemi covid-19.
Maka dari itu, Ijah meminta setiap daerah memiliki kemandirian pangan.
Politisi Partai Demokrat Indonesia Perjuangan(PDIP)
ini dalam siaran persnya Rabu (20/4’2020) meminta, agar tiap daerah
kota/kabupaten harus memiliki kemandirian pangan karena dampak
ekonomi dari Covid-19 ini tidak terprediksi.
Tapi saya lihat, faktor penunjang keberhasilan untuk kemandirian pangan ini belum bisa
terlaksana secara maksimal karena banyak irigasi di Jawa Barat yang
mengalami kerusakan.
Dikatakan, sesuai Tupoksinya, bahwa Dinas PSDA
(Pengelolaan Sumber Daya Air) menjadi pelaksana, perumus, dan penentu
kebijaksanaan teknis dibidang pengelolaan sumber daya air, yang meliputi bidang
irigasi dan drainase, tentu hal ini harus fokus dijalankan.
Jangan sampai membangun waduk atau situ yang arahnya
demi kepentingan pariwisata, sehingga ada alokasi anggaran yang tidak sesuai
prioritas. Selain harus fokus pada perencanaan, Dinas PSDA juga harus
meningkatkan serapan anggaran dan pencapaian kinerjanya, tambahnya.
Tak hanya itu, kata Ijah, semua elemen harus
memikirkan bagaimana kemandirian pangan ini dapat tercapai.
Selain Dinas PSDA yang harus fokus dalam menjalankan
tupoksinya, penting juga untuk Dinas Pertanian untuk mensosialisasikan
program-program terkait ketahanan pangan sehingga dalam kondisi ini tidak
ada masyarakat yang kekurangan makanan.
Dinas PSDA
dan Dinas Pertanian berperan terus sampai tahap eksekusi, dan memberdayakan
mitra-mitranya. Bagaimanapun, irigasi tuntas dari primer sampai tersier harus
diprioritaskan agar mampu menunjang pertanian dan produksi pertanian di Jawa
Barat berjalan optimal.
Dinas harus jeli dengan memberikan benih padi dan
pupuk di wilayah sentra-sentra pertanian yang akan segera memulai tanam padi
dan bibit sayuran berumur pendek yang bisa ditanam di halaman. Hal ini bisa
dikerjasamakan dengan Tim Penggerak PKK dan kelompok dasawisma.
Sosialisasi
terus dilakukan secara bertahap untuk mampu menstimulasi masyarakat. Hal ini
juga bisa dimulai dari keluarga, melalui Dasawisma dan berkoordinasi dengan Tim
PKK.
Peran Dasawisma
ini sebagai ujung tombak terdepan yang diharapkan bisa menggerakkan seluruh
kegiatan yang langsung berkaitan, dengan hidup serta kehidupan masyarakat.
Agar masyarakat
tetap produktif dalam situasi ini,kata Ijah anggota Dewan dari Dapil 13 : Kabupaten Kuningan,
Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran ini.(Lys)