Notification

×

Iklan

Iklan

Daddy, Anggaran Belanja Jauh Lebih Besar dari Pendapatan

Rabu, 22 April 2020 | 10:58 WIB Last Updated 2020-04-22T03:59:52Z
Bandung. Internationalmedia,Id.- Besaran Anggaran Belanja dari APBD Provinsi  Jawa Barat tahun 2020 ini ternyata realisasinya selalu jauh lebih besar dari anggaran pendapatannya.

Tahun  ini APBD Provinsi Jawa Barat mencapai angka Rp 46 triliun mengalami defisit anggaran hingga Rp. 4,4 Triliun. Defisit APBD Jawa Barat ini tak terselesaikan dan selalu terjadi dari tahun ke tahun.

Anggota Badan Anggaran DPRD Provinsi Jawa Barat Drs. H. Daddy Rohanady dalam sebuah wawancara dengan bedanews menyatakan. “Fiscal gap yang menganga begitu besar ini menjadi penghalang.” Ujar Daddy. Di Bandung Selasa (21/4/2020)

Meski besaran Volume APBD Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2020 ini mencapai angka Rp. 46 Triliun cukup besar,  tetapi dalam realisasinya ternyata  besaran  anggaran belanja selalu jauh lebih besar dari anggaran pendapatan.

Anggota Badan Anggaran DPRD Provinsi Jawa Barat Drs. H. Daddy Rohanady dalam keterangannya lewat telepon selulernya, Rabu (22/4/2020) menyatakan, meski tampaknya  volume APBD Jabar tahun 2020 cukup besar,  ternyata dari total APBD sekitar Rp. 46 Triliunan itu, Penghasilan Asli Daerah (PAD) Jawa Barat, hanya dikisaran  RP. 25 triliun lebih.

Jawa Barat masih mengandalkan dana perimbangan hingga sekitar Rp. 16 triliun.

Selain itu, Daddy juga menyebutkan, Fiscal gap yang menganga begitu besar ini menjadi penghalang,

Penghalang keinginan membangun yang begitu besar, yang  pasti membutuhkan dana yang tidak sedikit pula. Sementara  disisi lain kemampuan fiscal yang ada masih sangat terbatas . 

Sebut saja,  meski tampaknya  volume APBD Jabar tahun 2020 cukup besar,  ternyata dari total APBD sekitar Rp. 46 triliunan itu, Penghasilan Asli Daerah (PAD) Jawa Barat, hanya dikisaran  RP. 25 Triliun lebih. Jabar masih mengandalkan dana perimbangan hingga sekitar Rp. 16 triliun., ulangnya.

Akibatnya usulan pembangunan dari Kabupaten kota, yang salah satunya jalurnya adalah melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang kemudian akan  dimasukkan ke Bappeda   untuk  disampaikan dalam Musrenbang tingkat Provinsi. 

Keinginan membangun yang begitu besar pasti membutuhkan dana yang tidak sedikit. Sementara  itu disisi lain kemampuan fiscal yang ada masih sangat terbatas, kata  Wakil Masyarakat Kabupaten dan Kota Cirebon serta Kabupaten  Indramayu di DPRD Prov.Jabar. (Lys)


×
Berita Terbaru Update